Sheikh ‘Atiyyah Saqr, former head of the Al-Azhar Fatwa Committee
Saqr then lists the following 20 “bad traits” of the Jews, as they appear in the Quran:
1. “They used to fabricate things and falsely ascribe them to Allah. Allah Almighty says: ‘That is because they say: We have no duty to the Gentiles. They knowingly speak a lie concerning Allah.’ (Al-’Imran: 75) Also: ‘The Jews say: Allah’s hand is fettered. [But it is] their hands that are fettered and they are accursed for saying [Allah's hands are fettered]. Nay, but both His hands are spread out wide in bounty. He bestoweth as He will’ (Al-Ma’idah: 64) In another verse, Almighty Allah says: ‘Verily, Allah heard the words of those who said, (when asked for contributions to the war): ‘Allah, forsooth, is poor, and we are rich! We shall record their words with their wrongful slaying of the Prophets and we shall say: Taste ye the punishment of burning!’ (Al-’Imran: 181) 2. “They love to listen to lies. Concerning this Allah says: ‘And of the Jews: listeners for the sake of falsehood, listeners on behalf of other folk.’ (Al-Ma’idah: 41)
3. “Disobeying Almighty Allah and never observing His commands. Allah says: ‘And because they broke their covenant, We have cursed them and hardened their hearts.’ (Al-Ma’idah: 13)
4. “Disputing and quarreling. This is clear in the verse that reads: ‘Their Prophet said unto them: Lo! Allah hath raised up Saul to be a king for you. They said: How can he have kingdom over us when we are more deserving of the kingdom than he is, since he hath not been given wealth enough?’ (Al-Baqarah: 247)
5. “Hiding the truth and supporting deception. This can be understood from the verse that reads: ‘… [They] distort the Scripture with their tongues, that ye may think that what they say is from the Scripture, when it is not from the Scripture.’ (Al-’Imran: 78)
6. “Rebelling against the Prophets and rejecting their guidance. This is clear in the verse: ‘And when ye said: O Moses! We will not believe in thee till we see Allah plainly.’ (Al-Baqarah: 55)
7. “Hypocrisy. In a verse, we read: ‘And when they fall in with those who believe, they say: We believe; but when they go apart to their devils they declare: Lo! we are with you; verily we did but mock.’ (Al-Baqarah: 14) In another verse, we read: ‘Enjoin ye righteousness upon mankind while ye yourselves forget (to practice it)? And ye are readers of the Scripture! Have ye then no sense?’ (Al-Baqarah: 44)
8. “Giving preference to their own interests over the rulings of religion and the dictates of truth. Allah says [to the Jews]: ‘… When there cometh unto you a messenger (from Allah) with that which ye yourselves desire not, ye grow arrogant, and some ye disbelieve and some ye slay?’ (Al-Baqarah: 87)
9. “Wishing evil for people and trying to mislead them. This is clear in the verse that reads: ‘Many of the People of the Book long to make you disbelievers after your belief, through envy on their own account, after the truth hath become manifest unto them.’ (Al-Baqarah: 109)
10. “They feel pain to see others in happiness and are gleeful when others are afflicted with a calamity. This is clear in the verse that reads: ‘If a lucky chance befall you, it is evil unto them, and if disaster strike you they rejoice thereat.’ (Al-’Imran: 120)
11. “They are known for their arrogance and haughtiness. They claim to be the sons and of Allah and His beloved ones. Allah tells us about this in the verse that reads: ‘The Jews and Christians say: We are sons of Allah and His loved ones.’ (Al-Ma’idah: 18)
12. “Utilitarianism and opportunism are among their innate traits. This is clear in the verse that reads: ‘And of their taking usury when they were forbidden it, and of their devouring people’s wealth by false pretences.’ (An-Nisa’: 161)
13. “Their rudeness and vulgarity is beyond description. Referring to this, the Qur’anic verse reads: ‘Some of those who are Jews change words from their context and say: We hear and disobey; hear thou as one who heareth not, and Listen to us!, distorting with their tongues and slandering religion. If they had said: We hear and we obey; hear thou, and look at us, it had been better for them, and more upright. But Allah hath cursed them for their disbelief, so they believe not, save for a few.’ (An-Nisa’:46)
14. “It is easy for them to slay people and kill innocents. Nothing in the world is dearer to their hearts than shedding blood and murdering human beings. They never give up this trait even with the Messengers and the Prophets. Allah says: ‘… And [they] slew the prophets wrongfully.’ (Al-Baqarah: 61)
15. “They are merciless and heartless. In this meaning, the Qur’anic verse explains: ‘Then, even after that, your hearts were hardened and became as rocks, or worse than rocks, for hardness.’ (Al-Baqarah: 74)
16. “They never keep their promises or fulfill their words. Almighty Allah says: Is it ever so that when ye make a covenant, a party of you violates it?’ The truth is, most of them believe not.’ (Al-Baqarah: 100)
17. “They rush hurriedly to sin and compete in transgression. Allah says: ‘They restrained not one another from the wickedness they did. Verily, evil was what they used to do!’ (Al-Ma’idah: 79)
18. “Cowardice and love for this worldly life are undisputable traits [of the Jews]. It is to this that the Quran refers when saying: ‘Ye [Muslims] are more awful as fear in their [the Jews'] bosoms than Allah. That is because they are people who understand not. They will not fight against you in a group save in fortified villages or from behind walls. Their adversity among themselves is very great. Ye think of them as a whole whereas their hearts are diverse.’ (Al-Hashr: 13-14) Allah Almighty also says: ‘And thou wilt find them greediest of mankind for life and (greedier) than the idolaters.’ (Al-Baqarah: 96)
19. “Miserliness runs deep in their hearts. Describing this, the Qur’an states: ‘Or have they even a share in the Sovereignty? Then in that case, they would not give mankind even the speck on a date stone.’ (An-Nisa’: 53)
20. “Distorting Divine Revelation and Allah’s Sacred Books. Allah says in this regard: ‘Therefore woe be unto those who write the Scripture with their hands and say, ‘This is from Allah,’ that they may purchase a small gain therewith. Woe unto them for what their hands have written, and woe unto them for what they earn thereby.’ (Al-Baqara: 79)
12 Rahasia Kejahatan Yahudi dalam Kitab Suci
Berakhirnya
 Perang Dunia I, Inggris berhasil menguasai Palestina dengan mudah. 
Sherif Husein di Mekah yang dilobi untuk memberontak kekuasaan Turki 
juga meraih kesuksesan. (1948 and After: Israel and Palestine, 
1990:149). Rakyat Palestina semakin terdesak dan menjadi sasaran 
pembantaian. (2000:173). Agresi Zionis terus berlanjut, 360 desa dan 14 
kota yang didiami rakyat Palestina dihancurkan dan lebih 726.000 jiwa 
terpaksa mengungsi. Akhirnya pada Jumat, 14 Mei 1948, negara baru Israel
 dideklarasikan oleh Ben Gurion, bertepatan dengan 8 jam sebelum Inggris
 dijadwal meninggalkan Palestina. Untuk strategi mempertahankan 
keamanannya di masa berikutnya, Israel terus menempel AS hingga berhasil
 mendapat pinjaman 100 juta U$D untuk mengembangkan senjata nuklir.
Elisabeth
 Diana Dewi dalam karya ilmiahnya, The Creation of The State of Israel 
menguraikan bahwa secara filosofi, negara Israel dibentuk berdasarkan 
tiga keyakinan yang tidak boleh dipertanyakan: (a) tanah Israel hanya 
diberikan untuk bangsa pilihan Tuhan sebagai bagian dari Janji-Nya 
kepada mereka. (b) pembentukan negara Israel modern adalah proses 
terbesar dari penyelamatan tanah bangsa Yahudi. (c) pembentukan negara 
bagi mereka adalah solusi atas sejarah penderitaan Yahudi yang berjuang 
dalam kondisi tercerai berai (diaspora). Maka, merebut kembali seluruh 
tanah yang dijanjikan dalam Bibel adalah setara dengan penderitaan 
mereka selama 3000 tahun. Oleh sebab itu, semua bangsa non-Yahudi yang 
hidup di tanah itu adalah perampas dan layak untuk dibinasakan.
Yahudi dalam Al-Quran
Fakta
 fenomenal saat ini yang menggambarkan arogansi, kecongkakan dan 
penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus 
diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil 
dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi 
ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan 
yang besar.” (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud 
fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah, 
Palestina, Libanon, Yordan dan sekitarnya.
Pembunuhan
 bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi mereka, seperti 
Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah 
berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran 
membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang paling keras 
permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan musyrik (QS. 
5:82).
Penolakan
 janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika mau berperang
 bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah bangsa penakut,
 pesimis, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup hina daripada 
mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka tidak butuh tanah
 yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih ada sekelompok 
orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi Musa dan 
Tuhannya berperang sendiri.
Oleh
 karena itu Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa 
mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang 
terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh 
karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di 
antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan 
dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).
Dua Belas Kejahatan Yahudi
Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut: 
- Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (QS. 33:69)
- Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)
- Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)
- Merubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59
- Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)
- Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)
- Memutar-mutar lidahnya untuk menyakinkan bahwa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)
- Merubah Firman Allah. (QS.2:75)
- Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)
- Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)
- Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)
- Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)
Di
 samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan, justru
 dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan 20:1-14, 
dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta benda. 
Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih keuntungan. 
Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai Nabi 
pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan kedalam 
api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah memilukan 
juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau dikisahkan
 menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.
Islam
 adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam adalah 
satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung kesalahan dua 
agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar kejahatan kedua 
kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan padam dan masih 
eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian intelektual ini 
seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa kata Ibrani, 
seperti diungkapkan Adnin Armas dalam bukunya Metodologi Bibel dalam 
Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger (1810-1874), 
seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam karyanya, Apa 
yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi?
Jauh
 sebelumnya, Imam Syafi’i telah menolak tudingan semisal itu dan 
menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua 
lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab, 
meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian 
orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena
 kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang 
dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah 
digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.
Anehnya,
 virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat. Pengacauan studi 
Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika untuk menafsirkan 
Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam sangat potensial 
melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu dipertimbangkan para 
tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan produk Israel dan 
Amerika
 
 
No comments:
Post a Comment