Booking Your Hotel with Agoda through this site,Get the BEST Deal

Wednesday, May 20, 2009

Fw: Menghadapi Cacian & Kritikan Yang menjatuhkan

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita pernah kesal dengan kritik yang menjatuhkan, atau seseorang yang terus mengungkit kesalahan yang anda lakukan walau sebenarnya anda telah meminta maaf dan telah memperbaiki kesalahan yang anda buat.

Bahkan sang Maha sempurna Tuhan pun sering mendapat cacian dan cercaan dari orang bodoh dan tidak berakal. maka apalagi saya, anda, dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki mempengaruhi dan membangu, maka anda akan menjumpai kritikan-kritikan pedas dan pahit. mungkin pula sesekali anda anda akan mendapat cemuhan dan hinaan dari orang lain.

Orang yang tidak menyukai anda, atau orang yang iri kepada anda tidak akan pernah diam mengkritik anda, sebelum anda masuk dalam liang lahat, menaiki tangga langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun jika anda masih berada ditengah-tengah mereka maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat anda merasa gerah ataupun gelisah

Perlu diingat orang yang duduk diatas tanah di atas tak akan pernah jatuh, Adapun mereka marah, kesal kepada anda adalah kerana mungkin anda lebih unggul dari mereka yang lain dari faktor kebaikan, keilmuan, tindak tanduk atau pun harta. Jelasnya anda dimata mereka adalah orang yang berdosa dan tidak terampuni, sampai anda melepaskan semua kurnia yang diberikan tuhan yang maha kuasa, yang ada pada diri anda. sampai anda meninggalkan sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini anda pegang teguh. dan menjadi orang yang bodoh seperti yang mereka inginkan.

Oleh sebab itu waspadalah terhadap apa yang mereka katakan, kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemuhan, dan hinaan mereka! Bersikaplah seperti batu karang yang tetap berdiri meski gelombang yang keras datang bertubi-tubi. Rrtinya jika anda merasa terusik dan terpengaruh terhadap cemuhan mereka bererti anda telah membiarkan keinginan mereka untuk mencemarkan kehidupan anda. padahal jawaban yang terbaik adalah dengan menjawab melalui akhlak atau kelakuan yang baik. coba acuhkan saja mereka dan jangan pernah tertekan atas upaya menjatuhkan anda.

Sebab suatu kritik yang menyakitkan, pada hakikatnya adalah penghormatan untuk anda, yakni semakin tinggi darjat dan posisi yang anda duduki maka akan semakin pedas pula kritikan itu. kalau anda tidak berbuat baik, atau anda hanya diam dan tidak berbuat saya jamin tidak akan ada kritikan yang ditujukan kepada anda. dan orang yang mengkritik anda biasanya adalah orang yang paling perhatian kepada anda, mereka akan selalu memperhatikan tindak-tanduk anda, mempelajari diri anda untuk mencari kelemahan anda.

Yang pasti anda akan sukar menutup mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka, yang kita mampu adalah mencuba mengambil pengajaran dari kritikan tersebut dan membuang hampas dan mengubur dalam-dalam setiap kritikan yang menjatuhkan. Ada satu hal yang bisa anda lakukan adalah dengan memperbaiki diri dari kesalahan yang anda lakukan, serta meminta maaf atas kesalahan atau kekeliruan anda, bila hal tersebut masih menjadi bahan celaan atau cercaan maka labih baik kita diam, kerana melayani kritik yang menjatuhkan atau cercaan, cemuhan jika kita layani maka akan membuat anda lemah dan rendah seperti mereka yang suka mencerca dan mencemuhkan anda.

Satu hal yang anda harus ingat adalah Bila anda menginginkan diterima oleh semua pihak. terhindar dari cacian, makian adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena kita manusia adalah sumber kesalahan dan kekhilafan,pasti anda ketahui bahkan tuhan yang maha sempurna pun akan mendapat cacian, makian dari orang yang bodoh. Jadi tetap tegar dan sabar dalam menghadapi cemoohan, cacian dan kritik yang menjatuhkan.
"Tetap Berjalan ditengah Badai Cacian dan Makian, Maka anda akan Mencapai tujuan dengan gemilang"


"Disarikan dari buku La Tahzan Jangan bersedih karangan DR. Aidh Al qarmi"

No comments:

Post a Comment